Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dyah Ayu Sekar Arum

13 November 2018   18:55 Diperbarui: 13 November 2018   19:22 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kepoan.com

"Banyak yang bilang pekuburan ini angker, tetapi saya sudah jadi penjaganya disini sejak 3 tahun yang lalu,  tidak pernah ditakuti setan atau apa seperti di pilem-pilem  tuh bu,... " kata Diran dengan polos, aku berpandangan dengan Kennis.

Aku memutar balik mobil dan sekali lagi kita melewati dan menoleh memperhatikan kearah pohon besar itu, sepi saja.

"Oh iya, pak Diran tahu enggak rumahnya bu Arum ?" dia mengernyitkan alisnya dan menggeleng

"Namanya bu Dyah Ayu Sekar Arum,... " kataku menjelaskan, dia tetap menggeleng.

Kita berhenti ditempat tadi, Diran beranjak keluar

"Kalau pak Probo tahu enggak ?" tanya Kennis tiba-tiba


"Kalau bu Probo, yang sepuh itu, ...rumahnya ada disebelah sana pekuburan ini bu "

Aku dan Kennis saling berpandangan.

"Iya bu Probo sepuh, orangnya putih, pendek gitu pak ?" tanya Kennis, Diran mengangguk.

"Pindahan dari kota, seingat saya kalau pak Probo itu tinggi besar pakek kumis, tapi sudah meninggal lama -- anaknya satu perempuan, katanya sekolah dikota,..."

"Ya anaknya itu yang namanya Dyah Ayu Sekar Arum, itu teman sekolah kita dahulu, ... " kata Kennis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun