Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Sang Dosen

29 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:42 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maksudmu kembali ke sana, dan menjadi dosen sosiologi?"

"Ya. Tentu saja. Sesuai perjanjian, kami datang untuk menjemputmu dan segera mewujudkan impianmu itu!"

Rizky menatap serius kepada sang rektor beberapa saat, kemudian menarik nafas dalam-dalam.

"Sesungguhnya jebakan yang kalian berikan sungguh memuliakan jalan hidupku. Apa yang dulu begitu kubenci kini telah begitu kucintai. Ya, aku akan tetap di sini apapun yang terjadi. Aku bahagia dan puas menjadi seorang camat di pulau kecil seperti ini, sebuah pulau yang kubangun atas kerja keras dan pengetahuanku sebagai doktor sosiologi terbaik di universitasku. Kini aku sadar akan maksud kalian. Aku kini menyadari bahwa tugas sesungguhnya dari seorang akademisi yang unggul adalah membangun sebuah peradaban di tengah masyarakat."

Jawaban Rizky membuat sang rektor beserta rombongannya terdiam sejenak.

"Apakah kau mengira bahwa kami bermaksud sungguh-sungguh membawamu pergi dari sini?" kata sang rektor sambil tertawa terbahak-bahak. "Kami datang ke sini justru untuk merayakan keberhasilanmu selama lima tahun ini. Dengan semua pencapaianmu selama ini untuk pulau Brea, kami dapat berkata bahwa sesungguhnya kau adalah karya terbaik universitas kami."

"Itu memang benar!" pekikan dari arah belakang itu mengejutkan Rizky. Suara yang telah begitu dikenalinya.

"Profesor  Susanto?"

"Ya. Aku akan jujur menuturkan hal yang mungkin tidak kau senangi, karena kau akan merasa ditipu. Yang pertama, aku bukanlah akademisi tingkat tinggi. Aku bukan seorang profesor doktor. Sesungguhnya aku hanya seorang guru biasa, seorang guru tingkat SMA. Namun Sesungguhnya akulah pengawasmu selama ini. Aku selalu memberitahukan perkembanganmu kepada para akademisi di ibukota. Syukurlah mereka selalu mau membantu kita selama ini dalam hal logistik dan infrastruktur yang kita butuhkan. Dan aku telah memberi kesaksian di depan para akademisi ini bahwa memang benar bahwa kaulah karya tertinggi Universitas Prapanca."

Mendengar itu Rizky terkesima sekaligus terharu. Sontak matanya memerah basah. Semuanya kini tersenyum dan larut dalam perasaan bahagia. Rizky dan Susanto menjabat sebagai camat dan wakil camat selama tiga periode berturut-turut. Pada periode berikutnya, sebenarnya seluruh pulau itu dengan bulat masih menginginkan kiprah mereka. Namun dengan kerendahan hati dan kebijaksanaan, mereka menolak jabatan itu dan memberikannya kepada calon lain, yang berasal dari orang-orang yang mereka didik selama ini.

Kini mereka berdua akan tetap di sana, di pulau Brea sebagai seorang pengajar rakyat di pulau yang dulu sempat dianggapnya pulau aneh yang primitif. 

                                                                                                Timika-Manado, Februari 2017. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun