Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Sang Dosen

29 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:42 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima tahun telah berlalu dan muncullah sebuah kota tingkat kecamatan di pulau Brea, yang diberi nama kota ALBEL, kesatuan dari nama desa Alise dan Belise. Sekarang, bukan saja pertokoan yang mulai bermunculan, tetapi pasar bahkan beberapa motel dan sebuah bank.

Suatu hari, lima tahun sejak Rizky ditugaskan sebagai pengajar di Kepulauan Brea oleh universitasnya seorang tamu yang tampak tak asing lagi mendatangi rumahnya.

"Masih kenal padaku?" tanya seorang lelaki tua bungkuk mengulurkan tangan hendak menjabat tangan Rizky. Sejenak ia berusaha mengenal lelaki asing itu. Nampaknya telah begitu familiar...

"Anda siapa?"

"Anda tidak mengenal saya? Sungguh keterlaluan!" tukas orang tua itu ketus sambil terbatuk pelan. Rizky mengernyitkan dahi sambil mengerahkan seluruh ingatannya. Sesaat kemudian wajahnya berubah berseri. Akhirnya ia mengenali orang di hadapannya itu.

"Oh! Profesor! Apa kabar pak?" sapa Rizky bersemangat sambil menjabat erat tangan sang rektor Universitas Prapanca itu.

"Lima tahun lalu aku tiba di sini untuk mengadakan pengamatan lapangan dan sempat menganggap bahwa ini adalah pulau orang-orang zaman purba. Tetapi apa yang kutemui sekarang ini adalah sebuah masyarakat yang maju dan madani. Sungguh suatu mukjizat."

Rizky hanya terdiam menatap sang rektor.

"Apakah kau ingat sesuatu yang kau minta lima tahun lalu?" sang rektor kembali bertanya.

"Ya. Saat itu aku meminta untuk menjadi seorang dosen di sebuah universitas yang sangat kukagumi, universitas terbaik di republik ini. Cita-cita yang selalu kuimpikan."

"Apakah hari ini kau bersedia mewujudkan impianmu itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun