Kedua, materi pelajaran dibagi menjadi beberapa sub-topik sesuai jumlah anggota kelompok.
Ketiga, setiap anggota kelompok mendapat sub-topik yang berbeda untuk dipelajari. Mereka kemudian bertemu dengan siswa dari kelompok lain yang mendapat sub-topik sama. Ini disebut kelompok ahli (expert group).
Keempat, dalam kelompok ahli, mereka berdiskusi dan mempelajari sub-topik mereka dengan mendalam.Â
Kelima, siswa kembali ke kelompok asal dan mengajarkan sub-topik mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian.
Keenam, setiap siswa harus memahami semua sub-topik karena akan ada tes individual di akhir.
Jigsaw sangat efektif karena menciptakan positive interdependence yang kuat. Setiap siswa punya informasi unik yang dibutuhkan teman-temannya. Mereka harus saling mengajar untuk bisa paham keseluruhan materi.
3. Think-Pair-Share
Think-Pair-Share adalah model yang paling sederhana dan cepat diterapkan. Cocok untuk memulai diskusi atau mengecek pemahaman siswa.
Cara kerjanya:
Pertama (Think), guru memberikan pertanyaan atau masalah. Siswa diberi waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban sendiri. Mereka nggak boleh ngobrol, harus mikir dulu secara individual.
Kedua (Pair), siswa berpasangan dengan teman sebangku atau teman terdekat. Mereka berbagi jawaban yang sudah mereka pikirkan, berdiskusi, dan mungkin merevisi jawaban mereka.