Mohon tunggu...
Muhammad Septihandani
Muhammad Septihandani Mohon Tunggu... Bingkai Untuk Mahasiswa PGSD FKIP UNPAM

Hobi saya adalah menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cooperative Learning: Belajar Lebih Asyik dengan Kerja Sama

13 Oktober 2025   16:51 Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keterampilan ini nggak otomatis ada, perlu diajarkan dan dilatih. Guru perlu mengajarkan secara eksplisit bagaimana berkomunikasi yang baik, bagaimana memberi kritik yang membangun, atau bagaimana menyelesaikan perbedaan pendapat.

Misalnya, guru bisa mengajarkan teknik active listening dimana siswa harus menatap mata pembicara, mengangguk, dan merespon dengan tepat. Atau teknik turn-taking dimana setiap orang diberi kesempatan bicara dan yang lain harus mendengarkan tanpa memotong.

5. Group Processing (Evaluasi Kelompok)

Secara berkala, kelompok harus mengevaluasi bagaimana mereka bekerja sama. Apa yang sudah berjalan baik? Apa yang perlu diperbaiki? Apakah semua anggota berkontribusi dengan baik?

Evaluasi ini penting untuk continuous improvement. Kelompok belajar dari pengalaman mereka dan terus memperbaiki cara kerja mereka. Ini juga mengajarkan siswa untuk reflektif dan kritis terhadap proses, bukan hanya hasil.

Guru bisa memfasilitasi group processing dengan memberikan pertanyaan pemandu atau checklist yang membantu kelompok mengevaluasi diri mereka sendiri.

C. Manfaat Cooperative Learning

1. Meningkatkan Prestasi Akademik

Banyak penelitian menunjukkan bahwa Cooperative Learning efektif meningkatkan prestasi akademik siswa. Ketika siswa belajar bersama, mereka saling membantu memahami konsep yang sulit. Siswa yang lebih paham menjelaskan ke yang belum paham, dan proses menjelaskan ini juga memperdalam pemahaman si pengajar.

Siswa juga lebih berani bertanya ke teman sebaya dibanding ke guru. Mereka merasa lebih nyaman dan nggak takut dianggap bodoh. Akibatnya, miskonsepsi bisa langsung diklarifikasi dan pemahaman jadi lebih solid.

2. Mengembangkan Keterampilan Sosial

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun