Di kehidupan nyata juga, hampir semua pekerjaan membutuhkan kerja sama tim. Jarang banget ada pekerjaan yang bisa diselesaikan sendirian tanpa interaksi dengan orang lain. Jadi, melatih kemampuan bekerja sama sejak di sekolah itu sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja nantinya.
2. Mengatasi Kelemahan Pembelajaran Individual
Dalam pembelajaran individual, siswa yang pintar akan terus maju sementara yang lemah akan tertinggal. Gap atau kesenjangan antar siswa jadi makin lebar. Cooperative Learning membantu mengatasi masalah ini karena siswa yang lebih paham bisa membantu teman yang belum paham.
Yang menarik, siswa yang mengajari temannya juga mendapat manfaat. Ketika menjelaskan ke orang lain, pemahaman mereka sendiri jadi makin dalam. Ada pepatah bilang, "The best way to learn is to teach" atau cara terbaik belajar adalah dengan mengajar.
3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif
Cooperative Learning menciptakan atmosfer kelas yang lebih positif dan supportive. Siswa nggak merasa bersaing satu sama lain, tapi merasa sebagai satu tim yang punya tujuan bersama. Ini mengurangi kecemasan belajar dan membuat siswa lebih berani bertanya atau mencoba.
Dalam lingkungan yang positif, siswa juga lebih termotivasi untuk belajar. Mereka merasa aman untuk berbuat salah dan belajar dari kesalahan tersebut tanpa takut dijudge atau diejek.
B. Prinsip-prinsip Cooperative Learning
1. Positive Interdependence (Saling Ketergantungan Positif)
Ini adalah prinsip paling fundamental dalam Cooperative Learning. Setiap anggota kelompok harus merasa bahwa mereka membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan kelompok. Kalau satu anggota gagal, seluruh kelompok juga terpengaruh.
Contohnya, dalam tugas membuat presentasi, setiap anggota punya bagian yang harus dikerjakan. Kalau satu orang nggak ngerjain bagiannya, presentasi nggak akan lengkap. Atau dalam permainan, kelompok bisa menang hanya kalau semua anggota berhasil menyelesaikan tugas mereka.