Mohon tunggu...
Muhammad Septihandani
Muhammad Septihandani Mohon Tunggu... Bingkai Untuk Mahasiswa PGSD FKIP UNPAM

Hobi saya adalah menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cooperative Learning: Belajar Lebih Asyik dengan Kerja Sama

13 Oktober 2025   16:51 Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah kamu merasa pelajaran jadi lebih mudah dipahami saat belajar bareng teman? Atau merasa lebih semangat ketika mengerjakan tugas kelompok dibanding sendirian? Nah, itulah kekuatan dari belajar bersama atau yang dalam dunia pendidikan disebut Cooperative Learning.

Model pembelajaran ini sekarang banyak diterapkan di berbagai sekolah karena terbukti efektif membuat siswa lebih aktif, paham materi dengan lebih baik, dan yang nggak kalah penting, melatih kemampuan kerja sama yang sangat dibutuhkan di kehidupan nyata. Di artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang Cooperative Learning mulai dari pengertian, manfaat, cara penerapan, sampai tips suksesnya. Yuk kita mulai!

Apa Itu Cooperative Learning?

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar bersama. Tapi ini bukan sekadar kerja kelompok biasa ya. Ada struktur dan aturan khusus yang membuat setiap anggota kelompok harus berkontribusi dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri dan teman-teman sekelompoknya.

Bayangin gini, dalam kerja kelompok biasa, sering kan ada yang cuma numpang nama doang? Atau ada satu orang yang ngerjain semua sementara yang lain cuma diem aja? Nah, Cooperative Learning dirancang supaya hal kayak gitu nggak terjadi. Semua anggota kelompok harus aktif dan punya peran masing-masing.

Model ini dikembangkan oleh beberapa ahli pendidikan seperti Robert Slavin, David dan Roger Johnson, serta Spencer Kagan. Mereka melakukan banyak penelitian dan menemukan bahwa ketika siswa bekerja sama dengan cara yang terstruktur, hasil belajar mereka jauh lebih baik dibanding belajar secara individual atau kompetitif.

Yang membedakan Cooperative Learning dengan kerja kelompok biasa adalah adanya positive interdependence atau saling ketergantungan positif. Artinya, keberhasilan satu siswa tergantung pada keberhasilan anggota kelompok lainnya. Mereka harus benar-benar bekerja sama, bukan sekadar membagi tugas lalu kerjain sendiri-sendiri.

Dalam Cooperative Learning, guru nggak cuma membagi siswa dalam kelompok terus kasih tugas. Ada struktur pembelajaran yang jelas, aturan yang memastikan semua siswa terlibat, dan sistem reward yang mendorong kolaborasi, bukan kompetisi antar anggota kelompok.

A. Mengapa Cooperative Learning Penting?

1. Sesuai dengan Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial

Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang memang sudah kodratnya hidup bersama dan saling membantu. Cooperative Learning sejalan dengan sifat dasar manusia ini. Siswa nggak belajar dalam isolasi, tapi dalam komunitas dimana mereka saling mendukung.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun