Mohon tunggu...
Meliana JunitaAzhari
Meliana JunitaAzhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teruslah Berkarya

Allah as always number one

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Eunoia

15 Februari 2021   12:08 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:21 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuna sontak terkejut dengan perkataan sang kakak. "Aku tidak ahli dalam bidang itu." Yuri menaikkan sebelah bibirnya, memiringkan wajahnya dan menatap Yuna dengan lembut. "Benarkah? Lalu siapa yang mendekorasi apartemenmu? Hantu?"

Yuna mendengus kesal. Lalu ia duduk bersandar dan menyilangkan tangannya di depan dada. Mendengarkan rencana bisnis yang akan dijalankan mulai besok.

Yuna sekarang sedang berjalan di trotoar menuju halte bus. Hari ini sangat melelahkan baginya. Udara malam di kota Mawar sangat dingin, mengingat kota ini berada di dataran tinggi dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi tak mau kalah dengan langit.

Ia berjalan dengan tangan yang mengusap lengannya yang dibalut oleh cardigan. Menunggu bus berwarna biru yang akan mengantarnya pulang ke apartemen.

***

Gadis itu mengusak rambutnya yang basah berkali-kali.


Ia sudah sampai di apartemen beberapa menit yang lalu dan sudah membersihkan diri. Sekarang ia sedang merebahkan dirinya di atas kasur dengan kaki yang menggantung ke bawah. Menatap langit-langit kamar seraya memikirkan kejadian beberapa jam lalu saat di kafe.

Ia menghembuskan nafasnya kasar, mengeluarkan beban-beban yang ada dibenaknya lewat hembusan nafas. Ia memiringkan wajahnya, melirik stiker bertuliskan 'Love Yourself' yang diberikan sang bunda dan ia pasang di lampu tidur.

Ia lalu membenarkan posisinya agar tidur dengan nyenyak, serta menarik selimut sebatas dada dan menyalakan lampu tidurnya lalu terlelap dalam mimpi.

Kicauan burung merasuki indera pendengarannya, Yuna membuka matanya perlahan dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

Ia sudah siap dengan seragam sekolah beserta jas merah marun yang menempel pada tubuhnya, serta cardigan berwarna nude yang tersalip di lengannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun