"Benar, aku Yuta, teman selekasmu. Jadi, apa kau memperbolehkan?"
"Kau kan sudah punya bisnis sendiri di kedai tteokbokki waktu itu." Jawab Yuna dengan nada dingin.
"Ah, itu bukan kedaiku. Aku hanya bekerja paruh waktu di sana."
"Hm, nanti kuberitahu kakakku."
"Terimakasih Yuna."
Bis berwarna biru pun sudah berada di hadapan Yuna. Ia lalu bergegas dan duduk di kursi dekat jendela. Tempat favoritnya untuk melihat bintang-bintang di gelap malam.
***
Hari ini, Yuna berjalan menuju kelasnya. Ia sudah siap untuk mengerjakan ulangan saat ini. ia memasuki ruang kelasnya yang sudah diisi oleh sebagian temannya. Ia langsung berjalan menuju meja yang ia tempati.
Ia mengernyitkan dahi ketika melihat sebuah kotak susu strawberry tersimpan di atas mejanya. Ia lalu mengambil susu itu dan terdapat sebuah kertas di bawahnya bertuliskan kalimat penyemangat 'Semangat ulangan hari pertama Yuna!' Yuna melirik ke meja Yuta, Yuta belum datang. Jadi, ia simpulkan bahwa kotak susu yang berada di atas mejanya ini bukan dari Yuta.
Ulangan sudah selesai, Yuna melihat wajah para siswa yang kentara akan ekspresi lelah dan jenuh secara bersamaan. Ia pun membereskan buku dan keluar kelas untuk pergi ke tempat bimbel.
"Yuna."
