Mohon tunggu...
Meliana JunitaAzhari
Meliana JunitaAzhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teruslah Berkarya

Allah as always number one

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Eunoia

15 Februari 2021   12:08 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:21 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuna hanya mengedikkan bahunya.

***

Mereka berdua berjalan keluar mall menuju halte bus. Hanya terdengar derap langkah dan hembusan angin malam yang menerpa kulit wajah mereka.

Yuna dan Yuri duduk bersebelahan menunggu bus tiba. Tidak ada perbincangan di antara mereka. Yuna masih sibuk dengan artikel yang dibacanya saat berada di dalam mall.

"Dek, sepertinya aku akan bisnis untuk membuka restoran."

"Hm, boleh saja. Terserah kau." Yuna masih menatap layar ponselnya, membaca kalimat-kalimat yang tertulis di sana.


"Oke, busnya sudah sampai, jika ada yang berminat menjadi partner bisnisku beritahu aku segera Yuna. Aku pergi dulu." Yuri pun bergegas menaiki bus yang sudah berhenti di hadapannya.

Tanpa mereka sadari, bahwa lelaki yang sedang berdiri tak jauh dari halte bus mendengar percakapan mereka. Pria itu sangat tertarik untuk membuka bisnis terutama pada bidang masak memasak seperti di restoran.

Pria itu mendekat dan duduk di samping Yuna.

"Maaf? Tadi kau membicarakan bisnis dengan wanita yang memakai kemeja? Bolehkah aku menjadi partner bisnisnya?"

Yuna menolehkan wajahnya untuk  melihat siapa yang mengajaknya bicara. Ia mengkerutkan dahinya setelah melihat lelaki yang mengajaknya bicara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun