Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderella

21 Mei 2019   13:33 Diperbarui: 21 Mei 2019   13:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh aja sih. Tapi seperti kata Pak Ogah... cepek dulu doong." kata preman itu terus mendekat Aya.

Temannya tertawa terbahak, sementara Aya semakin merapatkan tubuhnya ke pagar sekolah.

"Maaf, Bang. Saya tidak punya uang" bisik Aya ketakutan.

Salah seorang preman lansung menarik tas Aya dengan kasar,

"Masa sih Neng ndak punya uang. Sini, biar Abang periksa"

Aya berusaha mempertahankan tasnya,


" Jangan, Bang! Saya betul-betul sedang tidak punya uang"  pinta Aya penuh permohonan.

Tapi preman itu tak peduli dan terus menarik tas Aya hingga lepas dari tangan Aya.

"Brisik amat sih lo! Amat aja nggak brisik macam lo!" teriak preman itu kasar seraya mengacak-acak isi tas Aya.

"Gilee, Jrek! Nih cewek jelek ternyata nggak punya doku!" mengacungkan uang 5 ribuan pada temannya, " Cuma nemu segini!"

"Nggak pa pa, Coy! Lumayan buat beli rokok! Yuk cabut" kata temannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun