Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Tujuh)

12 September 2025   00:35 Diperbarui: 12 September 2025   00:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemulangan Orang Belanda_Foto: https://www.tempo.co/arsip/kisah-repartriasi-warga-indo-ke-belanda--839084

"Ya, dua tahun lalu. Dia jadi warga negara Indonesia. Suaminya orang Sosialis. Sophia otaknya juga sama sejak masih kuliah. Merea masuk PSI. Aku setuju saja ada Belanda yang bisa membaur."

"Seperti si Poncke?"

"Desertir militer itu? Dia sih tidak bakal diterima di Belanda.Dia malah ikut politik di sini."

Obrolan hangat.  Lima sahabat itu menyantap hidangan laut menyimak keluh kesah orang Belanda.

"Satu lagi peninggalan Hein untuk kita Gramophone dan piringan hitam! Teruskan dansanya kawan, anggaplah aku ada!" Angga memberikan sepucuk surat dari Hein kepadanya baru boleh dibuka ketika dia sudah berangkat. Dia membuka percakapan.

"Di mana Kang Angga simpan?" tanya Widy.

"Subuh-subuh sudah di rumah diantarkan dua orang, kita mau taruh di mana? Rumah Hein sudah ada pemiliknya?'

"Taruh di situ dulu. Nanti kita pikirkan buat apa? Mungkin buat usaha patungan rumah makan campuran," celetuk Yoga.

"Aaah, kau cerdas," kata Angga. "Kau yang kelola, aku yang modalin ya?:

"Siap!" kata Yoga. "Pamanku ada tempat di kawasan Dipati Ukur."

"Bagus sekali, nanti Kampus Unpad di tempat itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun