Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Tujuh)

12 September 2025   00:35 Diperbarui: 12 September 2025   00:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemulangan Orang Belanda_Foto: https://www.tempo.co/arsip/kisah-repartriasi-warga-indo-ke-belanda--839084

Kemudian Syafri mencium tangan istrinya. "Kamu capek nggak?"

Widy tertawa. "Nggak, Kang Syafri mau apa nih?" godanya ketika wajah Syafri mendekat wajahnya.

Syafri tak menjawab. Widy hanya mengangguk. 

Tanjung Priuk, Jakarta Minggu pagi, 19 Januari 1958

Angga, Utari, Syafri, Widy, Yoga, Rinitje dan Paramitha mengantarkan Hein dan keluarga di Pelabuhan Tanjung Priuk. Mereka naik bus carteran bersama keluarga Hein dan pulang ke Bandung sore itu juga dengan kereta api sore.

Mata mereka berkaca-kaca.  Hein dan Willy melihat dari geladak kapal melambaikan tangan.  Rinitje paling terpukul. Kalau saja tidak ada pemulangan orang Belanda mereka rencana menikah pertengahan Februari. Tetapi ada halangan lain, keluarga meminta dia minta pulang ke Manado. Hari itu mereka juga mengantar Rinitje ke bandara Kemayoran.  Dia berangkat sendiri, keluarganya sudah di Manado.

"Sebentar lagi kami juga kehilangan kamu Rinitje," ucap Angga.

"Iya, mereka butuh aku di logistik."

"Siapa?"

"Veintje, Kawilarang?"

"Bukankah dia dulu pimpinan Siliwangi. Pernah ketemu aku dan Hein waktu nonton polo air."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun