Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Tujuh)

12 September 2025   00:35 Diperbarui: 12 September 2025   00:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemulangan Orang Belanda_Foto: https://www.tempo.co/arsip/kisah-repartriasi-warga-indo-ke-belanda--839084

Mereka baru pulang menjelang tengah malam.  Daus membawa mobil milik abah Widy. Kinan tertidur pulas di jok depan, sementara Syafri dan Widy di belakang.

"Terima kasih Bang Daus!" ucap Widy.

 "Omong-omong kasus temannya kakaknya Yen Yen bagaimana?"tanya Widy. "Yen Yen bungkam."

"Tiga pemuda Tionghoa itu di Tangkuban perahu ? Dibunuh kawannya sendiri orang keempat, perkara cinta lagi," celetuk Daus.

"Kok Abang tahu, Yudi saja nggak kasih tahu?"

"Kau tidak baca koran ya? Repot urusin si Van Ham itu!"

Widy sebetulnya ingin cerita soal Hardja, namun Syafri melarangnya.

"Sebetulnya ada masalah lebih serius soal orang Tionghoa ini di Bandung, daripada urusan cinta berakhir dengan pembunuhan, nanti kamu tahu sendiri Widy, Syafri," jelas Daus.

Baru di kamar, Sayafri bercerita. "Anjeun tahu kan, Daus itu simple. Ancaman untuk orang yang dianggap keluarganya sikat dulu, urusan hukum belakangan. Bagi dia buron nggak masalah."

"Iya sih, Hardja dari keluarga terpandang. Dia tega kasih info tentang kita pada gerombolan itu!"

"Itu baru dugaan, tetapi siapa lagi yang tahu. Mungkin dia memperingatkan aku agar tidak mengusik bisnis dia lagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun