Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Masyarakat Simbolik-Artistik yang Jujur Tapi Tidak Vulgar

21 Juli 2025   22:15 Diperbarui: 21 Juli 2025   22:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Narasi yang Mengajak Merenung, Bukan Menyentak

Kita perlu keluar dari dua kutub ekstrem narasi:

  • Di satu sisi: sensasionalisme media yang mengobral luka sebagai komoditas clickbait.

  • Di sisi lain: moralitas kaku yang menyapu rapi setiap hasrat dan trauma ke bawah karpet tabu.

Narasi yang etis dan estetis bukanlah narasi yang menutup-nutupi kenyataan, tetapi narasi yang mengolah kenyataan menjadi ruang refleksi, bukan sekadar konsumsi.

Contoh:

  • Cerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang ditulis dengan sudut pandang anak, bukan hanya untuk menggugah, tapi untuk memahami pola trauma.

  • Film tentang hasrat terlarang yang tidak menjadikan tubuh sebagai obyek, melainkan menggali psikologi karakter dalam balutan simbol, ritme, dan metafora.

Narasi seperti ini tidak menutupi luka, tapi juga tidak mengeksploitasinya. Ia merawat.

2. Peran Media dan Budaya Populer sebagai Cermin Kolektif

Media arus utama dan budaya populer memiliki daya jangkau luar biasa. Bila dimanfaatkan dengan visi kemanusiaan, ia bisa menjadi cermin kolektif yang membantu masyarakat mengenali bayangannya sendiri---bukan menertawakan atau mengutuknya, tapi berdialog dengannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun