Puisi By Wayunita SiregarDalam pandanganku, kulihat indahmu sayangDisampingkuKukecup lagi pucuk rambutmuOh sayang, tunggulah sebentarAgar kuhidangkan&
Puisi Oleh Chrystina AritonangMendungku masih sama seperti kemarinSeperti awal aku harus merelakan hal tersulit dalam hidupkuDalam ruang kosong hampa&
Photo by Muhammad Muzamil on Unsplash Oktober 1998Pagi-pagi sekali Maryam sudah menyulut api pada tungku beton yang dibuat suaminya dari sisa sem
Lembaga Kebudayaan Rakyat atau biasa disebut Lekra didirikan atau digagas oleh tokoh Partai Komunis In
Malam di Taman Ismail Marzuki-buat NKeramaian iniTelah mengantarkankuPada puisiYang paling maduDari matamuJakarta, 2018.GerbongDan waktuTelah menganta
Malam mematuk pagiHingga terbenam tak pernah lagi menyapa terbitLangit-langit bagai jarak galaksiApa yang kupikirkan?Hulu merasa kuasa atas hilirMenum
Perahu Meski tak dapat kukiradi pulau mana Kau akan kuterka Di laut ini aku akan terus berlabuhmeski segala prahara telah mengas
KawaluJalan memanjang di ambang petangGaris senja melintang di atas ladangSiapa bilang kami tak pandai menggambarMerajut hidup dengan jarum dan benang
Hari Berkabung-DistarastraTak ada ucapan selamat di hari kehilangan.Tak ada karangan bunga di hari kekalahan.Kematian tak pernah punya sayap.Getir tak
Mengenang IbuRibuan abadkau menjelma retak tanahyang tak pernah mengibakepada langit.Kaulah pijak akarkutempat segala harakuseraphingga menjelma batan
Doa-doa terbang mengitari atap rumbia.
Kidung Sunyi-buat Yehuda AmichaiSetelah denting lonceng kelimadan cahaya Oktaf menyaladi tanah Moria,siapakahyang telah menumpahkan darahpada perjamua
Tasikmalaya Di rahim pagianak-anak mengaji. Di sudut paling sepikita mengasingkan diri. ** Kita beranjakduka jejak men
Di Jalan Cisinga- buat Resa Abdullah Jalanan ini pernah kau taburi bunga,pintu dan jendela pernah lama terbuka,udara menggetarkan pohon-poh
SAAT PAGI MEMBACA KITA DARI JENDELAKau baru saja terbangun dari malam yang terjagaHanya untuk bergegas menuju hari yang tertidurTasikmalaya, 2019.JEND
Kepada Kawan-kawanTak ada pujian untuk hari ini, kawan.Yang ada tinggal tugas-tugas kuliah yang belum dituntaskan,juga salak anjing tetangga &nb
Di Tapal SunyiBerapa musim lagi yang harus kutempuhsedang jarakmu kian begitu jauh.Dari ajal ke ajal, dari tikam ke tikam.Aku sudah begitu letih menab
Malam tadi Penyair Afrizal Malna di akun Instagramnya @malna.a memposting sebuah video yang berisikan puisi pendek yang cukup menarik. Puisi yang mung
Curug Badak Di simpang jalan menujumulembah-lembah itu dipenuhi kabut.Dan waktu adalah sungai panjangyang mengalirkan segala keresahanmumenyusuri
Di matamu, air menggenangkan ketenangan,rakit-rakit melabuhkan kenangan,dan segala cerita terawat di kedalaman