A. Tantangan Metodologis dan Epistemologis dalam Memprediksi Konflik Geopolitik Menggunakan CAS
Pendekatan Sistem Kompleks Adaptif (CAS) membuka paradigma baru dalam memandang dan menganalisis dinamika geopolitik, khususnya dalam konteks isu yang begitu kompleks seperti masa depan Palestina di tengah multipolaritas global. Namun, di balik potensi analitis yang besar, penggunaan CAS juga menghadirkan sejumlah tantangan metodologis dan epistemologis yang penting untuk diakui dan dikaji secara kritis.
1. Kompleksitas Model dan Ketidakpastian Prediksi
CAS pada dasarnya menangani sistem dengan banyak variabel yang saling berinteraksi secara nonlinear dan adaptif. Ini menyebabkan:
Model menjadi sangat kompleks dan sulit untuk divalidasi secara empiris, terutama saat variabel-variabelnya berupa aktor negara dengan agenda yang berubah-ubah dan tidak selalu transparan.
Ketidakpastian inheren muncul karena output sistem bukan hanya hasil penjumlahan input, melainkan emergent properties yang sulit diantisipasi, bahkan oleh model yang paling canggih sekalipun.
Oleh karena itu, prediksi yang dihasilkan dari CAS lebih bersifat probabilistik dan skenario daripada deterministik, yang kadang sulit diterima oleh pembuat kebijakan yang mencari kepastian.
2. Keterbatasan Data dan Informasi
Pemodelan interaksi antar negara membutuhkan data yang: Akurat, Terkini, Komprehensif, dan mampu merefleksikan dimensi formal (misal, hubungan diplomatik) dan informal (misal, opini publik, pengaruh aktor non-negara).
Namun, dalam praktiknya:
Data politik dan strategi luar negeri sering bersifat rahasia, parsial, dan bias,
Informasi yang terbuka bisa jadi sudah kadaluarsa atau tidak lengkap,
Kesulitan dalam mengukur variabel seperti bobot interaksi dan probabilitas interaksi secara objektif, terutama ketika mengandalkan sumber sekunder dan interpretasi kualitatif.
3. Epistemologi Kompleksitas dan Refleksivitas
CAS menuntut pengamat untuk mengadopsi paradigma epistemologi yang berbeda dari pendekatan linear tradisional:
Menerima bahwa realitas sosial-politik bersifat dinamis, ambigu, dan sering kali kontradiktif,
Memahami bahwa model bukanlah representasi sempurna, melainkan alat bantu untuk eksplorasi kemungkinan dan pembelajaran sistemik,
Menghindari keinginan berlebihan untuk kontrol dan kepastian, dan justru merangkul ketidakpastian sebagai bagian inheren dari proses prediksi.
Namun, ini menimbulkan tantangan praktis:
Bagaimana menjembatani gap antara teori dan praktik, agar hasil analisis CAS dapat diterima dan dimanfaatkan oleh pembuat kebijakan yang menghendaki rekomendasi konkret,
Mengelola ekspektasi stakeholder yang mungkin berharap hasil prediksi yang pasti dan terukur.
4. Dinamika Politik yang Berubah Cepat dan Non-Linearitas Waktu
Dalam isu geopolitik, faktor waktu sangat kritis: