Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prediksi Masa Depan Palestina dalam Dinamika Geopolitik Multipolar

2 Juni 2025   14:53 Diperbarui: 2 Juni 2025   14:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

A. Tantangan Metodologis dan Epistemologis dalam Memprediksi Konflik Geopolitik Menggunakan CAS

Pendekatan Sistem Kompleks Adaptif (CAS) membuka paradigma baru dalam memandang dan menganalisis dinamika geopolitik, khususnya dalam konteks isu yang begitu kompleks seperti masa depan Palestina di tengah multipolaritas global. Namun, di balik potensi analitis yang besar, penggunaan CAS juga menghadirkan sejumlah tantangan metodologis dan epistemologis yang penting untuk diakui dan dikaji secara kritis.

1. Kompleksitas Model dan Ketidakpastian Prediksi

CAS pada dasarnya menangani sistem dengan banyak variabel yang saling berinteraksi secara nonlinear dan adaptif. Ini menyebabkan:

Model menjadi sangat kompleks dan sulit untuk divalidasi secara empiris, terutama saat variabel-variabelnya berupa aktor negara dengan agenda yang berubah-ubah dan tidak selalu transparan.
Ketidakpastian inheren muncul karena output sistem bukan hanya hasil penjumlahan input, melainkan emergent properties yang sulit diantisipasi, bahkan oleh model yang paling canggih sekalipun.
Oleh karena itu, prediksi yang dihasilkan dari CAS lebih bersifat probabilistik dan skenario daripada deterministik, yang kadang sulit diterima oleh pembuat kebijakan yang mencari kepastian.
2. Keterbatasan Data dan Informasi

Pemodelan interaksi antar negara membutuhkan data yang: Akurat, Terkini, Komprehensif, dan mampu merefleksikan dimensi formal (misal, hubungan diplomatik) dan informal (misal, opini publik, pengaruh aktor non-negara).
Namun, dalam praktiknya:

Data politik dan strategi luar negeri sering bersifat rahasia, parsial, dan bias,
Informasi yang terbuka bisa jadi sudah kadaluarsa atau tidak lengkap,
Kesulitan dalam mengukur variabel seperti bobot interaksi dan probabilitas interaksi secara objektif, terutama ketika mengandalkan sumber sekunder dan interpretasi kualitatif.
3. Epistemologi Kompleksitas dan Refleksivitas

CAS menuntut pengamat untuk mengadopsi paradigma epistemologi yang berbeda dari pendekatan linear tradisional:

Menerima bahwa realitas sosial-politik bersifat dinamis, ambigu, dan sering kali kontradiktif,
Memahami bahwa model bukanlah representasi sempurna, melainkan alat bantu untuk eksplorasi kemungkinan dan pembelajaran sistemik,
Menghindari keinginan berlebihan untuk kontrol dan kepastian, dan justru merangkul ketidakpastian sebagai bagian inheren dari proses prediksi.
Namun, ini menimbulkan tantangan praktis:

Bagaimana menjembatani gap antara teori dan praktik, agar hasil analisis CAS dapat diterima dan dimanfaatkan oleh pembuat kebijakan yang menghendaki rekomendasi konkret,
Mengelola ekspektasi stakeholder yang mungkin berharap hasil prediksi yang pasti dan terukur.
4. Dinamika Politik yang Berubah Cepat dan Non-Linearitas Waktu

Dalam isu geopolitik, faktor waktu sangat kritis:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun