Mohon tunggu...
Anggie D. Widowati
Anggie D. Widowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Penulis Novel: Ibuku(Tidak)Gila, Laras, Langit Merah Jakarta | Psikolog | Mantan Wartawan Jawa Pos, | http://www.anggiedwidowati.com | @anggiedwidowati | Literasi Bintaro (Founder)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novelet | Aku Bukan Daus

17 Agustus 2020   05:27 Diperbarui: 28 Agustus 2020   06:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kukira hari-hari berjalan seperti biasanya. Dan apa yang menjadi perkiraanku benar, sekarang bukan hanya teman sekelasku yang memanggilku Daus mini, tetapi seluruh sekolah ini memanggilku Daus.

Tetapi semua itu menjadi ringan karena ada hari Rabu. Hari yang paling aku nanti-nantikan karena pada hari itu ada latihan pramuka. Aku tidak peduli Asep, ketua reguku itu sangat mengesalkan.

Dia selalu memanggilku Daus Mini, lalu menyuruhku melakukan hal-hal yang tidak lazim, seperti mengambilkan tas dia, pergi ke tukang fotokopi, membelikan jajan untuknya, dan semacamnya. Seakan-akan aku ini hanyalah manusia rendah yang bisa disuruh-suruh.

Romli tidak satu regu denganku. Anak pendiam itu seperti asyik dengan dunianya sendiri. Namun mungkin itu yang menyelamatkan identitas pribadinya sebagai anak tukang bajaj. Aku yakin kalau ketahuan bisa saja dia dijuluki si Bajuri tukang bajaj karena tubuhnya yang subur itu.

Tubuhnya memang tidak menggambarkannya sebagai anak orang susah. Karena itulah dia aman di sekolah.

Mungkinkah aku jatuh cinta?


Jujur saja, wajah Kak Risa selalu ada di mataku dan pikiranku. Keberadaannya itu menjadikan hidupku yang selama ini berat menjadi ringan. Hinaan-hinaan itu serasa tidak ada artinya lagi bagiku.

Biarpun semua isi sekolah itu memandangku dengan rendah, aku tetap tegar dan belajar percaya diri. Aku yakin semua itu karena cinta yang tumbuh di lubuk hatiku. Kak Risa benar-benar menjadi cahaya yang membuat hidupku tidak suram lagi.

Saat semua orang melihatku dengan sebelah mata, dia menatapku dengan mata yang bersinaran, membuatku optimis. Saat orang melihat dan mengejek kecacatanku, sikap-sikapnya membuatku merasa berharga.

Terlebih lagi karena dia tidak seperti yang lainnya, yang menjulukiku Daus mini, Kak Risa selalu memanggilku Adi. Adi, tujuh A. Alangkah mulianya hatinya. Putih bersih seperti salju. Semua pribadinya, pesonanya itu membuat hidupku menjadi berharga.

Tanpa terasa enam bulan sudah aku mengikuti kegiatan pramuka di sekolah. Ujian akhir smester akan dilaksanakan minggu depan. Sebelum ujian, ekstra kurikuler yang diikuti siswa juga mengadakan tes. Karena banyaknya peserta eskul ini, tes dilakukan selama tiga hari. Selasa, Rabu dan Kamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun