"Ruangan mana aja tuh?"
"Semua, kecuali kamarku dan kamar Elang," jawabku.
Lalu aku menghambur ke dapur mencari barang perkakas makan yang bisa dipakai untuk pesta. Kuserahkan kepada Rara untuk mengaturnya di ruangan-ruangan yang sedianya tidak digunakan untuk pesta. Setelah selesai, aku pun berkeliling, dan rumahku sudah menjadi rumah yang indah penuh warna dan ceria di semua ruangan tanpa kecuali.
Rara melarangku ikut membantu pekerjaannya. Dia menyarankan aku menghemat tenaga, karena manti pasti banyak tamu yang datang yang akan menyita tenagaku. Rombongan pertama sudah datang, mereka adalah keluarga May Ling dari Surabaya. May Ling membawa Maminya, Steve, Samantha dan Lee. Aku meminta Lee yang sudah lebih besar mengajak adiknya Samantha dan Elang untuk bermain di kamar Elang. Dan anak-anak itu pun cepat akrab dan langsung menemukan permainan diantara mereka.
MAY LING
Mami dan Steve terlihat ceria, dan May Ling juga segar bugar. Mereka sangat istimewa bagiku, aku mengenalkan Antariksa kepada mereka, dan mereka senang sekali karena aku sudah punya kekasih. Ling mendekatiku, lalu membisikkam sesuatu.
"Apakah kamu mengundang Chuck? Aku belum siap menemuinya."
"Maafkan aku, aku mengundangnya, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi apakah dia bisa datang atau tidak," kataku.
"Huft," keluhnya.
Desi datang sendirian. Senyumnya lembut dan tetap terlihat tegar. Tetapi ketika melihat matanya, aku tahu bahwa masih ada masalah mengambang yang disembunyikannya.
"Aku ingin bekerja saja, membantu Rara, Zan," ujarnya.