Mohon tunggu...
Anggie D. Widowati
Anggie D. Widowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Penulis Novel: Ibuku(Tidak)Gila, Laras, Langit Merah Jakarta | Psikolog | Mantan Wartawan Jawa Pos, | http://www.anggiedwidowati.com | @anggiedwidowati | Literasi Bintaro (Founder)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Party Part 1

15 Januari 2018   01:35 Diperbarui: 15 Januari 2018   13:42 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ruangan mana aja tuh?"

"Semua, kecuali kamarku dan kamar Elang," jawabku.

Lalu aku menghambur ke dapur mencari barang perkakas makan yang bisa dipakai untuk pesta. Kuserahkan kepada Rara untuk mengaturnya di ruangan-ruangan yang sedianya tidak digunakan untuk pesta. Setelah selesai, aku pun berkeliling, dan rumahku sudah menjadi rumah yang indah penuh warna dan ceria di semua ruangan tanpa kecuali.

Rara melarangku ikut membantu pekerjaannya. Dia menyarankan aku menghemat tenaga, karena manti pasti banyak tamu yang datang yang akan menyita tenagaku. Rombongan pertama sudah datang, mereka adalah keluarga May Ling dari Surabaya. May Ling membawa Maminya, Steve, Samantha dan Lee. Aku meminta Lee yang sudah lebih besar mengajak adiknya Samantha dan Elang untuk bermain di kamar Elang. Dan anak-anak itu pun cepat akrab dan langsung menemukan permainan diantara mereka.

MAY LING

Mami dan Steve terlihat ceria, dan May Ling juga segar bugar. Mereka sangat istimewa bagiku, aku mengenalkan Antariksa kepada mereka, dan mereka senang sekali karena aku sudah punya kekasih. Ling mendekatiku, lalu membisikkam sesuatu.


"Apakah kamu mengundang Chuck? Aku belum siap menemuinya."

"Maafkan aku, aku mengundangnya, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi apakah dia bisa datang atau tidak," kataku.

"Huft," keluhnya.

Desi datang sendirian. Senyumnya lembut dan tetap terlihat tegar. Tetapi ketika melihat matanya, aku tahu bahwa masih ada masalah mengambang yang disembunyikannya.

"Aku ingin bekerja saja, membantu Rara, Zan," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun