Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hutan Keramat

22 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 22 Juni 2019   11:55 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idntimes.com


***


Tepat saja dengan janji Rande telah bersiap-siap untuk pergi berburu dengan melihat senapan dan ketapel andalanya untuk pergi berburu. Jika peluru habis ketapel bisa diandalkan ucapnya
Tidak lama kemudian Rande mendengar suara keributan dari luar rumahnya, Rande bergegas keluar rumah dengan membawa alat berburu.

"Lah lengkap awak yol?"  Tanya Rande ketika dia memasang sepatu
Da Rogi, dia jemput ketapel yang tinggal di rumahnya ucap iyol, yang sedang berupaya mengambil jambu biji di halaman rumah Rande
itu jambu asli manis Yol bangga Rande dengan pohon jambunya
Sembari menunggu Rogi pun muncul dan memanggil Rande dan kawan yang lain untuk berburu. 

Diperjalanan ke hutan mereka membicarakan banyak hal dari harga gambir yang sedang mahal, babi hutan dan monyet  yang merusak beberapa ladang orang tuanya. 

"tadi  Den dapat kabar dari Abah Den "ucap Roga, 

langsung dipotong oleh Rande yang penasaran  "kabar apo? "


"itu, ladang jaguang yang baru 2 bulan dimakan moncik" kesal Roga,
Moncik ialah nama tikus di Sumatera Barat.


"rancaknyo, kelabui moncik tuh dengan racun yang dicampur dengan makanan, dulu abah den melakukannyo"

 
Roga dan Rogi setuju dengan ide tersebut dan tidak sabar melaksanakan pesan Rande padanya.


Didalam hutan mereka tidak pernah merasakan kepanasan, karena Hutan Bukit Lambak sangat lebat dan banyak pohon-pohon besar. 

Akar akar pepohonan juga muncul dipermukaan tanah, karena banyaknya pohon yang subur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun