Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hutan Keramat

22 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 22 Juni 2019   11:55 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idntimes.com


Sibuk meratakan gambir terdengar langkah kaki di atas dedaunan kering. Lelaki tersebut hanya mengelengkan kepala ketika Rande terlambat membantunya. Rande dengan malu melangkah dengan perlahan dan secara tanpa sadar mengusap kepalanya sendiri. Tanpa diperintah abah Rande langsung  masuk ke kampaan dan menggantungkan tasnya di  belakang pintu yang sudah ditancapkan paku. 

Pergi ke dapur dan menngambil gambir diatas ayan untuk di jemur di luar. 


Ketika Rande sibuk bekerja abah istirahat dan masuk kekampaan mengambil air, kemudian berjongkok  diteras kampaan dan  menegukan sebotol air minum. Kalau terlalu kelelahan sesak napas abah kambuh dan Rande tidak sanggup melihatnya. Rande pun meninggalkan gambir dan mendekati abah langsung memijat punggung abah, setidaknya kelelahan abah berkurang. 

Kemudian Rande teringat dengan bekal didalam tas, dan mengambilnya dan memberikan ke abah.
" abah lah makan? "Tanya Rande dengan kwatir, 


dengan napas yang belum stabil abah hanya bisa mengelengkan kepala ," kalau abah tidak makan terus, bekok  sakik maag, "


"Ini Bah, makanlah cako Uni masak ubi rebus kesukaan abah", langsung abah tersenyum dan membuka kulit Ubi rebus tersebut dan memakannya.

 Melihat kondisi abah yang sudah lega Rande kembali bekerja dan menjemur semua gambir. Biasanya stelah tahap penjemuran rande dan Abah akan pergi ke ladang untuk memetik daun gambir yang nantinya akan diolah kembali menjadi getah. 


"Bah, biar awak surang yang ke ladang, Abah disiko sajo untuak menjaga gambir"

, Abah pun sadar dengan kondisinya, kemudian abah ke dapur mengambilkan keranjang punggung rotan untuk Rande. 


"Ko tasnya, hati-hati dengan ular daun. Rande memasangkan tas dipungunggya kemudian berangkat ke ladang yang tidak terlalu jarak dengan kampaan.

Sampai di ladang gambir Rande sangat serius memetik daun  gambir, kemudian tak butuh waktu lama, Rande yang sudah terlatih dengan cepat memenuhi keranjang Rotan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun