Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hutan Keramat

22 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 22 Juni 2019   11:55 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: idntimes.com

Rande melemparkan botol minum Dan menahan tertawa melihat ekspresi Roga.


Abah sudah siap makan dan mencuci tanganya dengan sisa air seadanya  Rogi,

" bekok jemput air minum dipancuran 1 km dari siko"

." air pancuran bah?, emang ado" binggung Roga


 "kalau tidak ada, mengapa saya menyuruh Ang " dengan menatap Rogi yang  sedang melahap makanan

"baik bah"

," Gi, kawanan den ke Pincuran" ucap Roga ke Rogi yang sedang minum air


Rogipun mengangguk, tidak lama setelah makan, mereka duduk dan Rande pergi melangkah beberapa jarak dari tempat istirahat untuk pergi buang air kecil. 

Tanpa izin Rande langsung pergi, Roga dan Rogi menatap Rande melangkah ke semak. Sedangkan abah mengulang mengisap rokoknya dan menata sekeliling ladang yang masih belum siap. 

Begitupun dengan Roga dan Rogi yang sedang mengisap rokoknya dengan memainkan asap rokok.
Kemudian teringat oleh Roga untuk menjemput air  Gi, 

"ayok kito  ka Pincuran, mano tahu bisa mandi "bisik Roga ke Rogi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun