Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fana, Candu dan Rindu

13 Maret 2025   02:47 Diperbarui: 13 Maret 2025   02:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada padang ilalang kupandang kenangan
jauh dirimu di ujung rindu melekat candu ku
hendak ku hampiri namun nyali kian pergi
Ku pilih menyendiri menepis waktu memeluk halu
menolak dikurung hayalku senyum mu menusuk masuk
Berdiri di depan pintu sadar kau menarik hitam ku
fana jatuh sedang nyata terbit merekah
dunia pikir ku berputar di atas meja jiwa
merah merona bak sekuntum mawar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun