Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Merariq

21 Juni 2025   06:44 Diperbarui: 21 Juni 2025   06:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen: Merariq (Sumber: Unsplash)

Langkah yang tidak pernah terburu-buru, tapi juga tak pernah sepenuhnya santai.

Ia duduk di dekat Ayu. Tidak terlalu dekat. Tapi cukup untuk membuat jangkrik pergi.

"Malam tadi anginnya keras," kata Rizal.

"Piring-piring jatuh semua," jawab Ayu.

Mereka tertawa. Kecil.

Tapi dunia mendengarnya.

Tak ada yang terlalu berbeda dari pagi-pagi sebelumnya.

Burung masih terbang rendah. Anjing masih menggonggong di kejauhan.

Dan waktu masih belum sepenuhnya yakin apakah ia harus bergerak atau berhenti sebentar.

Tapi ada sesuatu di antara mereka yang mulai mengeras. Seperti tanah yang lama tak disiram.

Mungkin karena matahari mulai lebih cepat naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun