"Ibu masih marah?" tanya Ayu suatu kali.
"Ibu tidak pernah marah," jawab Nyoman.
"Ibu hanya tidak bisa lupa."
Waktu berjalan dengan cara yang ganjil.
Kadang cepat. Kadang terlalu lambat.
Anak Ayu tumbuh. Rumah makin sempit.
Tapi rasa di dada tetap sama, ada ruang kosong yang tidak bisa diisi dengan siapa pun.
Dan diam-diam, ibu Ayu mulai sakit.
Sakit yang tak bernama.
Bukan kanker. Bukan flu.
Hanya tubuh yang pelan-pelan berhenti percaya bahwa dunia masih perlu ditunggu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!