Ayu menatap ke luar. Jalan itu masih sama.
Pohon jambu di ujung tikungan masih berdiri.
Angin masih menggesekkan daun dengan suara lirih.
Malam itu, Ayu menaruh jeruk pada Banten. Dua buah. Yang satu sedikit busuk. Yang satu masih utuh.
Ia menunduk. Mendoakan.
Lalu berkata pelan,
"Ayu pulang, Bu."
Tapi tak ada suara menjawab.
Karena tidak semua pulang disambut.
Dan tidak semua maaf bisa dikatakan setelah kehilangan.
Ayu duduk lama di halaman rumah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!