Mohon tunggu...
Safinatun  Najah
Safinatun Najah Mohon Tunggu... Freelancer - Safina

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pandangan Mahasiswa Ekonomi Syariah 1 terhadap Produk Imitasi

20 Mei 2019   23:35 Diperbarui: 20 Mei 2019   23:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6).   Narasumber 6 

Barang imitasi adalah hal yang biasa bagi narasumber. Tapi barang imitasi pun ada masyarakat tertentu yang menolak seperti masyarakat yang ekonominya menengah ke atas. Kalau pandangan narasumber pribadi memposisikan barang imitasi menjadi barang yang dikonsumsi dalam keadaan tertentu. Masyarakat disekitar narasumber rata-rata ekonominya menengah kebawah jadi menggunakan barang imitasi hal yang lumrah. Barang imitasi tidak selalu berkualitas rendah ada tingkatan tertentu dalam hal kualitas. Cara memperlakukan narasumber terhadap barang imitasi baik Cuma tidak terlalu baik dalam merawat. Narasumer lebih memprioritaskan barang asli. Tapi tidak menutup kemungkinan tidak menggunakan barang imitasi. Alasan narasumber membeli barang imitasi karna kadang model dan tampilan barang imitasi lebih menarik dan banyak pilihan. Sedangkan barang asli lebih simple dan hanya terlihat mahal dan mewah aja. Kepuasan narasumber terhadap barang imitasi, tidak terlalu puas karna kualitas barangnya, tetapi tidak terlalu kecewa karna narasumber sudahtau dan sadar diri kalu barangnya itu imitasi.

7).   Narasumber 7

Barang imitasi adalah barang yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat ekonomi menengah kebawah. Dan masyarakatnya sudah biasa dengan barang imitasi.  Sedangkan masyarakat yang dikota yang rata-rata ekonomi mayarakatnya menengah keatas. Ada sikap tertentu yang menyudutkan pemakai barang imitasi. Barang imitasi adalah barang tiruan yang berbeda kualitas dengan barang asli. Hal baik dari barang imitasi yaitu masyarakat yang ekonominya menengah kebawah dapat merasakan fashion yang dgunakan para kaum borjuis, cara narasumber memperlakukan barang imitasi dengan barang asli berbeda. Dari cara perawatannya sudah berbeda dari kedua barang tersebut. Alasan membeli barang imitasi yaitu harga. Kepuasan narasumber terhadap barang imitasi yaitu merasa puas puas saja pada barang imitasi.

8).   Narasumber 8

                 Produk imitasi sudah banyak tersebar di berbagai lapisan masyarakat dan produk imitasi ini sangat membantu kalangan ekonomi menengah ke bawah, karena jika dilihat dari lingkungan sekitar saya, mereka yang mengkonsumsi barang imitasi merasa sangat menikmati akan hal tersebut. Di mana dengan budget yang minim, mereka bisa membeli sesuatu yang mereka inginkan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi. Walaupun dari segi kualitas bahan antara produk imitasi dengan produk asli sangat berbeda. Tentu kualitas bahan dari produk imitasi sangat terjamin. Bagi narasumber 8, wajar saja jika banyak mahasiswa yang mengkonsumsi barang imitasi, karena mereka kalangan mahasiswa masih mengandalkan uang dari orang tu mereka, begitu pula narasumber 8 ini sering mengkonsumsi produk imitasi .


BAB IV

 

ANALISIS

Analisis Hasil Penelitian 

            Dalam Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, kata imitasi berasal dari kata "imitate" yang artinya meniru dan imitasi merupakan tiruan. Menurut Syafrizal (2001) dalam kutipan Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Berri (2012) Produk imitasi merupakan produk yang diciptakan dengan mengacu atau meniru pada produk pionir. Imitasi dapat dilakukan dengan meniru disain, membuat produk generik dengan harga yang lebih murah, dan melakukan beberapa penyempurnaan dari produk terdahulu. Menurut mahasiswa ekonomi Syariah 1 barang imitasi adalah barang tiruan terhadap barang asli yang dimana dewasa ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat didunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Dari hasil wawancara mahasiswa ekonomi syariah mayoritas lingkungan sekitar mereka sudah terbiasa dengan fenomena produk imitasi yang sudah marak sejak lama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun