Mohon tunggu...
Mutiara Amelia Sabrina
Mutiara Amelia Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Ikhtiar adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Reason

21 Januari 2020   20:38 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika banyak gadis yang menyukai hujan, aku lebih menyukai petir. Karena hanya petir yang dapat menyadarkanku bahwa cinta itu hanya ilusi."

Yuky memandang keluar jendela yang tengah hujan. Sekaligus memerhatikan rumah seberang yang dulu selalu terdengar suara gitar, kini hanyalah rumah kosong tak berpenghuni.

...

Ratusan buku buku diantara Yuky tertata begitu rapih. Bahkan tidak ada celah sedikit pun untuk mengintip. Rak rak buku yang begitu tinggi membuat Yuky kesulitan mengambil buku yang berada tepat dipaling atas rak buku. Yuky berloncat loncat berusaha menggapai buku itu.

Tapi tiba tiba rak buku itu sedikit bergetar. Entah hanya perasaan Yuky,atau khayalan gila itu kembali mengganggunya. Buku setebal lima sentimeter itu juga terlihat bergetar, Yuky mengawasi dirinya,ia melangkah mundur sedikit. Khawatir buku buku itu jatuh dan menimpanya. Tapi ternyata tidak lama kemudian,buku itu terjatuh tepat digenggaman Yuky.

Sepertinya ada seseorang yang sengaja menjatuhkan buku itu. Buku berjudul 'How Long I Wait You?' itu jatuh tepat saat Yuky menginginkannya. Yuky berjalan ke sisi lain rak buku itu,mencoba memeriksa siapa yang menjatuhkan buku itu. Tapi belum sempat Yuky dapat melihatnya seseorang telah memanggilnya,


"Ky, lo juga suka buku itu?"
Yuky terkejut dan dengan refleks menengok ke arah sumber suara itu. Ternyata si gadis blasteran ,Valerie.

"Oh.. umm,ya.. lo juga?"

"Banget! Buku itu.. bener bener sama kayak.. keadaan gue sekarang.."

"Maksudnya? lo gak kayak Thalia yang sakit terus nungguin cowok sampai dia meninggal, kan?" Yuky tudak mengertibapa maksud Valerie. Seperti itulah cerita dalam novel itu. Tidak mungkin Valerie seperti Thalia yang menunggu lelaki yangbia cintai hingga meninggal, mungkin seharusnya lelakilah yang menunggunya mati matian.

Valerie tertegun, bahkan sebenarnya ia tidak menyadari apa yang ia katakan tadi. "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun