Mohon tunggu...
Mutiara Amelia Sabrina
Mutiara Amelia Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Ikhtiar adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Reason

21 Januari 2020   20:38 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Diam, jangan liat gue dengan ekspresi itu. Anggap gue gak ada."

Yuky tetap menatapnya heran.
"Gimana gue bisa nganggap lo gak ada kalau lo sendiri terus megang tangan gue, lepas!"

"Jangan banyak komentar!..

..
...
..... cuma dengan ini gue bisa deket sama lo.."

Kata kata itu..
Kata kata terakhir yang terdengar seperti bisikan. Kata kata itu yang membuat Yuky seperti patung Liberty. Tidak bisa bergerak, terus menggenggam obor api.

Mocca perlahan menggosokan tangannya dengan tangan Yuky. Lalu menyakukannya kesaku jaketnya.


Sesaat Yuky merasa dunia gelap gulita. Hanya mereka berdua yang berada didalamnya. Begitu canggung, rasanya ia sedang menaiki balon udara. Yuky hampir menyadari bahwa jantungnya berjenti sesaat. Ia merasa kini bahkan bukan pipi yang merona, tapi seluruh tubuhnya diselimuti selai strawbery. Hanyya rintikan hujan yang terdengar.

Lalu Mocca mulai melirik dan mebalikan badanya menatap Yuky. Ia mengenggam kedua tangan Yuky. Saat itu kedua mata Yuky tak berkedip memperhatikan Mocca, bahkan ia tidak menyangka mampu menatap wajah Mocca. Lalu tangan yang bergetar itu perlahan Mocca tiup agar hangat.

"Tutup mata lo, udah gue bilang jangan liat gue.." perintah Mocca yang terdengar begitu lembut untuk dianggap 'perintah'.

Dan konyolnya Yuky menuruti perkataan Mocca.

Perasaan hangat bahkan menjalar hingga ke hatinya. Baru kali ini, selama 15 tahun Yuky merasakan kehangatan yang berbeda dari seorang lelaki selain ayahnya sendiri. Saat itu pula pikirannya melayang entah kemana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun