Tatkala lengang hening menerpa atma
Terlintas karsa tuk menoreh kata
Seraya menggenggam pena menyusun bait-baitnya
Menuturkan narasi mengisahkan dirinya
Sandyakala waktu itu raga ku hilang tanpa arah
Ku rasa dera terluka meski tak berdarah
Bagai tergelincir ke dasar jurang yang hampa
Hidup yang ku lalui bak bumantara yang gulita
Hari demi hari aku layaknya figura
Membatu diam membisu tak berdaya
Namun kau hadir memeluk membawa lentera bak arunika
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!