Tatkala lengang hening menerpa atma
Terlintas karsa tuk menoreh kata
Seraya menggenggam pena menyusun bait-baitnya
Menuturkan narasi mengisahkan dirinya
Sandyakala waktu itu raga ku hilang tanpa arah
Ku rasa dera terluka meski tak berdarah
Bagai tergelincir ke dasar jurang yang hampa
Hidup yang ku lalui bak bumantara yang gulita
Hari demi hari aku layaknya figura
Membatu diam membisu tak berdaya
Namun kau hadir memeluk membawa lentera bak arunika
Menghapus rintik-rintik air mata dengan kata kata
Di dekat mu aku terbalut kehangatan
Di dekat mu aku terselimuti ketenangan
Seolah-olah dirgantara menggenggam erat kedua tangan ku yang lesu
Setia mengobati luka tanpa batas waktu
-Mutia A.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI