Mencintai seseorang yang berbeda agama, pandangan, kasta, dll, dengan kita merupakan tantangan yang cukup berat.
Cinta yang seperti itu sungguh ku tak sanggup menanggungnya selamanya
Di balik senyum yang mulai pudar, tersimpan penantian yang sunyi dan harapan yang terkubur dalam keheningan
Jika cinta ini harus mati, biarlah mati dalam sunyi.
Sebuah tanya tersembunyi di balik senyum, ketika luka enggan reda dan memaafkan tak lagi mudah.
Suatu puisi mengenai kehebatan cinta, berisi ungkapan manis tentang kekasihnya
Terkadang semesta mempertemukan seseorang untuk kita sebagai pena kehidupan yang bertujuan menulis kisah untuk tiap lembar hidup.
"Surat untuk Istriku di Musim Sengsara" "Di ruang rongga dadaku yang paling sunyi, namamu tetap berkobar seperti pelita di tangan Ummi Maryam..." Sebu
Puisi balada yang indah nan menusuk untuk mirza yang kelam
Rindu(Cesya E.P)Bersenandung dalam sepi Frekuensi nada mulai mengudara menghantar jejakmu,Yang mulai terlupakan oleh waktu Semoga lirih
Di akhir pertemuan itu, kau sebut satu kalimat pendek, menggantung seperti lampu di aula yang kedip-kedip tapi tak pernah benar padam.
Musim terus berganti, tahun pun terus berlalu. Tapi ada satu yang takkan pernah berubah, kamu dan akan selalu kamu.
Aku tahu, kau tak akan kembali, seperti asap yang hilang tanpa janji. Tapi setiap aku nyalakan sebatang baru, ada bayangmu yang ikut terbakar.
Kau yang selalu adaKau yang selalu hadirBagai angin yang menuntun di tengah gelapnya malamDitemani iringan musik dan cahaya bulanKau mengayomi, menasi
Cinta menyentuh dengan motorik dan sensorik.......
Di ujung mata tak terlihat begitu Tak seperti nada yang diputarkan Di ujung mata itu dia lah yang terbaik dan terhebat Dari pesan singkat pertema
Apa yang musti dikenang dari pertemuankitaHarapan-harapan yang gaduh
Cintamu... Terukir diraung sepiku Terukir disimpulan senyummuTerjalin restu cintaCinta kita kian terpaduCinta kita terus bersatuSe lautan ja
Kau buka mata, pagi tak lagi berseri bukan karena mendung, tapi karena tak lagi yang ditunggu.