Mohon tunggu...
Misbahul Ulum
Misbahul Ulum Mohon Tunggu... Aktivis Mahasiswa

Aktivis Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Badri Mashduqi Kraksaan Probolinggo Jawa Timur Indonesia, Misbahul Ulum, atau yang akrab disapa Ulum, adalah sosok muda yang tumbuh dalam ekosistem pesantren yang kuat akan nilai-nilai pendidikan, kedisiplinan, dan kepemimpinan. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, tempat di mana ia menimba ilmu dan membangun pondasi karakter sejak tahun 2015 hingga 2021. Setelah menyelesaikan pendidikan pesantren, Ulum melanjutkan studinya di jenjang Strata Satu (S1) pada Program Studi Manajemen Haji dan Umrah di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Badri Mashduqi, Kraksaan – Probolinggo. Selama proses pendidikannya, Ulum dikenal aktif dalam berbagai aktivitas organisasi, baik di tingkat pesantren, kampus, maupun gerakan mahasiswa lintas kampus. Ketekunannya dalam kepemimpinan dibuktikan dengan perannya sebagai Anggota Regu Khusus Pramuka Al-Mashduqiah, kemudian diamanahi sebagai Presiden Koordinator Gerakan Pramuka pada tahun 2020–2021. Di tingkat kampus, ia dipercaya sebagai Presiden Mahasiswa STEBI BAMA periode 2024–2025 dan juga menjabat sebagai Koordinator Isu Pendidikan dalam Aliansi BEM Probolinggo Raya. Bidang-bidang yang menjadi minat dan kekuatan Ulum mencakup kepemimpinan, psikologi siswa, pendidikan, literasi, desain kreatif, dan kesekretariatan organisasi. Dengan latar tersebut, ia kerap menjadi penggerak berbagai kegiatan edukatif dan sosial, serta menjadi tempat bertanya bagi rekan-rekan seangkatannya dalam hal tata kelola organisasi, retorika kepemudaan, hingga pengembangan potensi diri. Sejumlah prestasi telah ia torehkan, di antaranya: • Anggota Terbaik Regu Khusus Pramuka Al-Mashduqiah tahun 2018, • Finalis Lomba Monolog Bahasa Arab Se-Jawa Timur tahun 2018 di Universitas Nurul Jadid, • Inisiator Pendirian Komisariat PMII di kampus STEBI BAMA tahun 2024, • Peserta Sertifikasi Tour Guide pada tahun 2023, • Peserta Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) tahun 2020, • dan Peserta Sertifikasi Guru Ngaji Metode UMMI. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, Ulum juga mengabdikan diri sebagai guru di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Staf Pengasuhan Santri, Ketua Majelis Pembimbing Harian (MABIHAR) Koordinator Gerakan Pramuka, serta Pembina Organisasi Santri. Ia meyakini bahwa setiap manusia memiliki potensi besar yang harus terus diasah, dan karena itulah ia memegang prinsip hidup: "Jangan takut gagal, takutlah untuk tidak pernah mencoba." Prinsip ini menjadi bahan bakar dalam perjalanan hidup dan perjuangannya — mendorong dirinya dan orang-orang di sekelilingnya untuk tidak pernah berhenti belajar, tidak takut menghadapi tantangan, dan tidak tinggal diam dalam ketidakpastian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Cinta Yang Tak Bernama"

7 Agustus 2025   20:11 Diperbarui: 7 Agustus 2025   20:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cinta yang Tak Bernama"
Sebuah perasaan yang tak pernah sempat disambut.

Rasa ini...
semakin hari, semakin membesar.
Bukan karena dimanjakan,
tapi karena terus dipendam...
tanpa pernah tahu cara meredamnya.

Setiap kali mengingatmu,
ada sesak yang pelan-pelan membesar.
Seolah dada ini tidak cukup luas
untuk menampung rindu
yang tak tahu arah pulang.

Lucu ya...
kita tak pernah benar-benar berbicara,
tak pernah duduk berdampingan,
tapi ada luka
seolah kamu pernah tinggal di sini, di hati ini
terlalu lama,
dan terlalu dalam.

Aku tahu ini aneh,
mencintai dari kejauhan,
tanpa alasan, tanpa kepastian,
tanpa suara,
dan tanpa balasan.

Tapi seperti itulah kenyataannya.
Cinta ini tumbuh...
di tanah yang tandus,
di ruang yang hampa,
namun tetap menuntut untuk hidup.

Kadang aku hanya ingin tahu,
bagaimana cara mengobati perasaan
yang bahkan tak pernah sempat diungkapkan?

Tuhan...
jika ini hanya ilusi,
tolong sembuhkan.
Tapi jika ini bagian dari rencana-Mu,
izinkan rasa ini
menemukan jalannya...

Bukan untuk dimiliki,
tapi agar tak menyakiti.

Semoga...
rasa ini tidak sia-sia.
Semoga...
rindu ini tidak usang.
Semoga...
kamu tahu meski tak pernah kubilang
"aku mencintaimu, dalam diam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun