(JTS, salah satu boyband terkenal dari wilayah tengah, Lovelia United       -red).
"Bukaaan...! Lu pernah baca berita menghilangnya Princess Sharon kan?"
"Yuup!" Daffa mengangguk.
"Naaah... jangan-jangan data dan pesan ini berkaitan dengan berita menghilangnya Princess Sharon!" Cody menatap Daffa lekat, nampak antusias sekali anak ini. Ibarat bocah yang berhasil merapihkan puzzle, matanya berkilat penuh semangat.
"Aah...gak mungkiiin. Ngapain juga itu penculik ngumpetin Princess Sharon di apartemen ini. Robot polisi pasti sudah mendeteksi keberadaan Princess Sharon dari kemarin-kemarin," Daffa menggeleng, berusaha menyangkal kemungkinan yang tadi Cody utarakan.
"Coba lu baca breaking news yang muncul sore ini!" Cody menunjukan salah satu berita di layar hologramnya.
"...kabar terbaru mengenai hilangnya Princess Sharon. Jendral McQueen, Inspektur Keamanan yang bertanggungjawab atas keamanan mansion tempat tinggal keluarga presiden dan staff pemerintahan, sampai berita ini diturunkan tidak diketahui keberadaannya. Kemungkinan menghilangnya Jendral McQueen ada hubungannya dengan menghilangnya Princess Sharon. Seperti kita tahu, Jendral McQueen merupakan anak dari Sir Albert Hudson, salah satu pesaing Sir Louis Alexander pada saat pemilihan presiden satu tahun yang lalu. Diduga, aksi penculikan Princess Sharon, adalah pembalasan pihak Sir Albert Hudson yang mengalami kekalahan..."
      Daffa terdiam, nafasnya serasa tercekat setelah membaca berita yang tadi Cody tunjukan. Bayangkan, jika dugaan Cody itu benar, berarti keberadaan dan keselamatan Princess Sharon hanya selapis dinding kamar apartemennya. Sedekat itu, tapi Daffa tak tahu harus berbuat apa. Bagaimana caranya menyelamatkan Princess Sharon, sedangkan dia sendiri masih belum yakin akan kebenaran dugaan Cody.
"Apa yang harus kita lakukan Cod?" bisik Daffa. Suaranya terdengar bergetar. Dia antusias tapi di sisi lain, dia juga ketakutan.
"Hmm... gue coba forward data dan pesan tadi ke email Kantor Keamanan Pemerintah!" Cody kembali sibuk menggeser tampilan layar hologramnya, sambil sesekali jarinya mengetikan sesuatu.
"Emang mereka bakal percaya informasi dari bocah macam kita, Cod?"