Belum diketahui pasti apa motif dari penculikan ini, hanya saja hukuman diasingkan ke planet Lotus bagi Jendral McQueen dan anak buahnya sudah ada di depan mata. Jika terbukti ada pihak lain yang ikut terlibat, hukuman serupa siap-siap akan diterima juga. Demikian laporan langsung dari pantauan satelit Lovelia Telecomunico yang bisa saya sampaikan saat ini..."
Daffa menatap lekat siaran berita di balik layar hologramnya dengan senyum yang mengembang.
*******
Tok...took!
Terdengar suara ketukan di balik pintu apartemen Daffa.
Setelah peristiwa penculikan Princess Sharon dan drama pembebasannya, Daffa kembali berkutat dengan dunianya yang membosankan. Liburan akhir semester masih tinggal beberapa hari lagi, dan Daffa harus cukup puas menghabiskan waktu liburannya dengan bermain virtual game, menonton wacthflix, menonton ae-tube, makan, tidur, sesekali menerima kedatangan Cody dan kegiatan sama yang berulang tanpa hal yang berarti. Liburan kali ini Daffa terpaksa tidak bisa mengunjungi orangtuanya seperti biasa, karena ayah sedang bertugas ke wilayah North Lovelia yang jaraknya ratusan mil dari kota. Tentu saja ibu turut serta mendampingi ayah.
      Tok...took...tokk! Terdengar pintu kembali diketuk.
"Daaff...kok pintunya gak lu buka siih?" teriak Cody dari balik kamar mandi.
"Iyaa...bentaaar!" Daffa balas berteriak.
Dengan malas Daffa mendekat ke arah pintu. Daffa mengintip di balik door viewer pintu apartemennya. Di sebrang, terlihat seorang gadis seumuran dengannya, sedang berdiri di dampingi dua buah robot seperti Caesar. Gadis itu berkulit terang, rambut ikal legam, matanya bulat dan memakai sweater ungu!
Sreeet! Daffa menekan tombol yang ada di jam tangannya, dan perlahan pintu apartemennya bergeser.