"Iiih...kita ngapain sih, Daff!" protes Cody akhirnya, semakin kesal atas sikap aneh Daffa. Dia juga kesal akan dirinya yang malah ikut-ikutan bersikap aneh seperti Daffa.
"Dari tadi pagi, gue ngedenger ada suara aneh dari kamar sebelah," jelas Daffa masih dengan suara berbisik. "Jangan-jangan itu setan, Cod?" Daffa bergidik membayangkan ada mahluk halus di kamar sebelah.
 "Yah emang kamar sebelah udah ada yang ngisi kali... apanya yang aneh? isinya setan juga kan bukan hal yang aneh? ...justru yang aneh itu elu! ...ga jelas tau ga!" sungut Cody kesal tapi suaranya ikutan berbisik meski matanya melotot ke arah Daffa.
Sekonyong-konyong, Daffa dan Cody mendengar suara yang sangat pelan dari balik dinding. Suara seperti sesuatu yang sedang berjalan hilir mudik. Suaranya pelan nyaris tertelan degup jantung mereka.
"Bippp...bibiiiipppp!"
"Tuuuh kan, apa gue bilang...ada yang aneh dari kamar sebelah!" Daffa kembali mencondongkan badannya ke arah dinding. Cody yang sama-sama penasaran, ikut mencondongkan badannya juga.
"Gini aja, gimana kalo elu cek siapa penghuni kamar sebelah?" usul Daffa kemudian.
"Ogah aah...nanti di kira gue penguntit. Lagian kalo beneran ada orang di kamar sebelah gue yakin itu penghuni baru!" Cody menggeleng, tak setuju usul Daffa.
"Yaah elu ngeceknya pake komputer, bukan ngintip dari lubang angin!" seru Daffa lalu berjingkat menjauhi sofa.
"Hmmm...menarikkk! Oke gue coba," Cody lantas menekan tombol di layar jam tangannya. "Sruuutt!" tak lama layar hologram muncul di depan matanya. Tangannya terampil menggeser setiap halaman yang muncul pada layar tersebut.
"Ahaaaa...Got it!" Cody berseru, tangannya dia rentangkan ke atas. Daffa meloncat ke atas sofa di sebelah Cody. Matanya ikut menelusuri tampilan di layar hologram milik Cody.