Mohon tunggu...
Kezia AmeiliaSaktyani
Kezia AmeiliaSaktyani Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Semua dimulai dari bawah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Langkah

24 Februari 2021   02:38 Diperbarui: 24 Februari 2021   02:43 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                Setelah perbincangan itu, Adalvino kembali ke hotel tempat karantina nya. Tadi ia banyak bercerita kepada ayahnya tentang kehidupannya selama ini termasuk alasannya ada disini dan mengikuti olimpiade. Entah bagaimana amarah yang selama ini menumpuk di dadanya tiba-tiba lenyap.

                Ia merasa sangat nyaman dengan ayahnya. Ia ingat tadi ayahnya menawari dirinya untuk tinggal bersama dengan keluarga mereka yang sesungguhnya. Ada keraguan saat menjawab pertanyaan itu. Ia teringat keluarga asuhnya di Philautia. Ia meminta untuk diberikan waktu agar bisa berfikir.

                Setelahnya, segala kesalahpahaman yang terjadi antara ibunya pun juga diselesaikan dengan baik. Tak ada amarah. Tak ada dendam. Entah dari mana Vino mendapatkan kedewasaan seperti ini.

                Bebannya terasa berkurang. Kini ia bisa kembali fokus dengan olimpiadenya yang sebentar lagi akan diselenggarakan. Adalvino, Arunika, Lea dan Leo mendapat bimbingan bersama agar bisa meningkatkan kekompakkan tim.

                Meski olimpiade sudah di depan mata, mereka tak merasa takut sedikitpun. Mereka jusru menikmati setiap waktu yang ada untuk mengasah kemampuan mereka agar bisa membanggakan Bali. Banyak hal yang terjadi lewat olimpiade ini.

                Pertemuan tak terduga dengan Arunika. Persahabatan dengan sikembar Lea dan Leo. Masalah cara pandang orang tua Arunika yang terlalu kolot. Rencana perpisahan orang tua si kembar. Semuanya dapat dilalui dengan baik. Semua bisa dihadapi bersama.

                Kehidupan Adalvino yang rumit. Kesalah pahaman besar yang terjadi selama bertahun-tahun, semuanya berlalu bagai angin lewat. Kini semuanya dapat tersenyum gembira. Banyak hal yang tak terduga terjadi, tapi jika kita memiliki seseorang yang akan selalu ada untuk kita, semua pasti bisa dilalui sesulit apapun.

EPILOG

                Panggung dengan lampu sorot yang berada di atas kepala seorang juri menjadi pusat perhatian saat ini. Juri itu akan mengumumkan pemanang dari olimpiade tingkat nasional ini.

                "Perjalanan panjang, perjuangan yang hanya diri kalian sendirilah yang merasakannya, semuanya akan terbayarkan disini. Hanya akan ada satu tim yang dapat menjadi perwakilan Indonesia ditingkat selanjutnya, ya internasional," suara riuh langsung terdengar saat sang juri mengatakan hal itu.

                "Dan inilah nama provinsi yang berhasil mengalahkan pesaingnya yang lain. Selamat kepada Provinsi.... Bali!" suara tepuk tangan terdengar dimana-mana.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun