Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United, Maju Dua Langkah, Mundur Banyak Langkah

15 April 2024   07:50 Diperbarui: 15 April 2024   07:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas mungkin terdengar agak konyol, tapi cukup menggambarkan bagaimana performa Manchester United, khususnya dalam 7 pertandingan terakhir.

Seperti diketahui, tim asuhan Erik Ten Hag membuat dua langkah maju, dengan melangkah ke babak semifinal Piala FA, dengan mengalahkan Liverpool 4-3 di Old Trafford, dan menghambat langkah Liverpool di pacuan juara Liga Inggris musim 2023-2024, setelah bermain imbang 2-2, juga di Old Trafford.

Tapi, dua langkah maju ini malah diikuti dengan beberapa langkah mundur, menyusul beberapa hasil negatif pada periode yang sama. Kekalahan melawan Chelsea dan Manchester City, ditambah hasil imbang melawan Bournemouth dan Brentford di Liga Inggris hanya ditambal dengan kemenangan 2-0 atas Everton.

Apa boleh buat, langkah Setan Merah di Liga Inggris terlihat berat. Jangankan berpacu di pacuan juara liga, mengejar tiket lolos ke Liga Champions saja sulit.

Dalam beberapa kesempatan, sebenarnya Bruno Fernandes dkk bisa membuat beberapa momen dramatis, bahkan membuat Manchunian tenggelam dalam euforia.

Tapi, euforia ini terkadang terasa toksik, karena membuat situasi berbalik di pertandingan berikutnya. Terbukti, kemenangan 4-3 atas Liverpool di Piala FA lalu disambung dengan hasil imbang 1-1 melawan Brentford dan kekalahan 3-4 dari Chelsea.

Situasi serupa bahkan terjadi lagi ketika sepasang hasil imbang 2-2 atas Liverpool dan Bournemouth datang. Meski skor akhirnya sama persis, situasinya cukup kontras. Dari posisi hampir menang melawan Liverpool ke posisi hampir kalah melawan Bournemouth. Drastis.

Dengan perbedaan seperti itu, ditambah konsep taktik yang kacau dari Erik Ten Hag, wajar kalau United terlihat kacau. Entah bermain menyerang atau bertahan, pertahanan mereka terlihat rapuh.

Sebagai pelatih asal Belanda dan punya pengalaman pernah bekerja bersama Pep Guardiola di Bayern Munich, mungkin Ten Hag punya idealisme sendiri soal permainan sepak bola versinya. Termasuk dalam hal bertahan.

Tapi, ide pelatih gundul ini malah menciptakan situasi aneh. Jika sebuah tim yang bermain menyerang punya pertahanan rapuh, itu wajar, tapi jika tim itu mencoba bermain bertahan dengan pertahanan rapuh, itu kacau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun