Mohon tunggu...
Kezia AmeiliaSaktyani
Kezia AmeiliaSaktyani Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Semua dimulai dari bawah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Langkah

24 Februari 2021   02:38 Diperbarui: 24 Februari 2021   02:43 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                Menikmati masa muda yang indah ditemani oleh deburan ombak yang menyapu tepi pantai. Angin berhembus membawa hawa dingin yang menusuk kulit. Tubuh mereka kedinginan, namun hati mereka dipenuhi dengan kehangatan.

                "Sudah gelap. Ayo kita pulang." Ajak Leo kepada kawan-kawannya sambil bangkit berdiri.

                "Sekalian makan malam saja di luar." Lea turut bangkit lalu membersihkan pasir yang menempel di celananya.

                "Aru, kamu bilang di sekitar sini ada restoran milik pria tadi. Bisa kita kesana?" tanya Adalvino pada Arunika. Arunika mengangguk dan menggiring teman-temannya ke restoran itu.

                Sesampainya di depan restoran, terdapat tulisan besar yang menyala kuning di atas atap bertuliskan 'Ranggana'S Restaurant' yang sangat mencolok. Adalvino berdegup saat melihat itu.

                "Ranggana? Seperti namamu ya Vin? Adalvino Ferianto Ranggana kan?" Lea berceletuk membuat suasana tiba-tiba jadi canggung.

                "Ayo masuk, aku sudah laper banget!" Leo berusaha mencairkan suasana lalu meraih Lea kembarannya dan merangkulnya sangat kencang di ketiaknya sampai ia merasa tercekik.

                Mereka berempat masuk kedalam restoran itu lalu memilih duduk di meja yang dekat dengan kasir. Mereka memesan makanan lalu menunggu. Mereka mengisi waktu dengan cara masing-masing. Mata Adalvino berpendar ke segala arah.

                Ia sedang mencari. Sesuatu atau mungkin seseorang. Ah, ia jadi tegang saat membayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi setelah ini. Ia mencari pria tadi siang. Pria yang mengambilkan topi milik Arunika. Pria yang memiliki restoran ini. Pria yang sangat mirip dengan sosok yang ada di foto yang dulu diberikan oleh Bi Ayu.

                "Vin, kenapa? Dari tadi diperhatikan kamu sangat gelisah." Leo menegur Adalvino. Yang di tegur sedikit terkejut. Ia melirik ke kiri dan ke kanan, lalu berbicara dengan pelan kepada Leo,

                "Kamu ingat cerita tentang perang antara titan dan para dewa?" tanya Adalvino. Leo hanya mengangguk. "Cerita itu pertama kali aku mendengarnya dari ibuku saat aku masih sangat kecil. Ia selalu menceritakan tentang mitologi Yunani, tapi cerita tentang Kronos dan anak-anak dewa itulah yang paling sering ia ceritakan."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun