Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderella 2 (Bab 2)

25 Mei 2019   12:01 Diperbarui: 25 Mei 2019   12:19 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://fineartamerica.com 

            "Tidak apa-apa" jawab Aya sambil tersenyum.

            Senyum Aya lansung membeku seketika ketika melihat siapa yang menabraknya. Ivan juga terlihat kaget. Mereka berdua serentak berdiri dan saling pandang dengan tatapan penuh permusuhan.

            "Permintaan maaf kutarik kembali" kata Ivan meletakan buku yang dipungutnya ke tangan Aya, dengan kasar.

            Ivan lalu melengos dingin, melanjutkan langkahnya menuju kelas. Aya memutar badannya dan menatap kepergian Ivan dengan wajah marah,

            "Cih... sombongnya minta ampun! Siapa yang butuh permintaan maaf lo!" serunya dengan kesal ke arah perginya Ivan.

            Aya kembali memutar badannya menuju kelasnya dan mengomel kesal,

            "Pagi-pagi sudah bikin orang bete. Mimpi apaa aku semalam! Dasar orang super menyebalkan!" Aya menghembuskan nafasnya dengan kesal, "Aiihh... kenapa juga orang 'belagu' seperti dia harus belajar di tempat ini. Apa dia tidak bisa baca?! Di depan pagar sekolah kan ada tulisan, 'tidak menerima orang sombong bin belagu bin menyebalkan minta ampun'" omelnya kesal. Aya lalu mengipas-ngipaskan buku yang dipegangnya ke wajahnya, "Ingin rasanya ku ubek-ubek mukanya itu. Dasar kecoaaa!!" teriak Aya kesal.

            Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundak Aya. Aya membeku seketika. Perlahan Aya memutar badannya dengan tegang dan wajahnya berubah pucat pasi. Di belakangnya, Aya menemukan Riska sedang menatapnya dengan wajah heran. Ekspresi Aya berubah lega seketika. Aya menatap Riska kesal,

            "Riskaaaa!! Lo mau bikin penyakit jantung gue kumaaat!" teriak Aya.

            Riska menatap Aya bingung ,

            "Lo jantungan, Ay?! Sejak kapan? Kok ndak pernah bilang sih?" tanya Riska dengan tampang bloon.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun