Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderella 2 (Bab 2)

25 Mei 2019   12:01 Diperbarui: 25 Mei 2019   12:19 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://fineartamerica.com 

            "Yang bener, Ay?! Iii... kok serem amat sih panggilannya. Apa ndak ada yang lebih keren gitu"

            Aya tersenyum kecil,

            "Ada-ada saja kamu, Na" Aya kembali terlihat serius, "Aku juga pernah baca buku yang ada di toko buku. Di buku itu dinyatakan kalau Machiavelli itu dianggap sama jahat dan kejamnya dengan Mephistopeles, yaitu raja segala setan dalam legenda Faust. Yah, walau aku sendiri belum pernah tahu legenda itu sih. Di situ aku juga sempat baca kalau nama Machiavelli juga diabadikan dalam kamus, berupa kata sifat yang mencakup pikiran, perbuatan dan tindakan licik yang kejam, penuh tipu daya dan tidak kenal rasa kasihan. Ajarannya dianggap mengesampingkan segala nilai moral atau lebih dikenal dengan istilah 'tujuan menghalalkan segala cara'" terang Aya.

            "Nama lainnya, The End Justifies The Mean" sambung Rahman.

            Aya tersenyum pada Rahman,

            "Lo benar, Man. Dan cap ini semakin kuat melekat, setelah Shakespeare dalam naskah dramanya yakni..." Aya menatap Rahman dengan kening dikerutkan, "Lo tahu nggak, Man, dramanya Shakespeare, yang membuat seorang tokohnya menyebut 'si kejam Machiavelli' atau murderous Machiavel?" tanya Aya.

            Rahman tampak berfikir keras,

            "Aduh, aku pernah baca tuh. Kalau tidak salah...'The Wives', apa... 'The Windsor' yaa?" tiba-tiba Rahman menjentikan jarinya gembira, "Aku ingat! 'The Merry Wives of Windsor'" serunya.

            Aya tersenyum gembira,

            "Lo emang paling jago, Man, kalau dalam mengingat sejarah"

            Rahman hanya tersenyum kecil mendengarnya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun