Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderella 2 (Bab 2)

25 Mei 2019   12:01 Diperbarui: 25 Mei 2019   12:19 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://fineartamerica.com 

            Riska tampak bergidik,

            "Iii.... serem juga tapi ya, Man. Buasnya singa saja sudah membuat orang takut, apa lagi kalau sampai kebuasannya dipadukan dengan kelicikan rubah. Menurutku, siapa saja penguasa yang memakai prinsip ini, takutnya dia akan menjadi penguasa yang sewenang-wenang dan kejam"

            "Banyak loh, Ris, orang-orang yang beranggapan kalau prinsipnya ini menjadi pegangan setengah resmi para ditaktor terkemuka di dunia" jawab Rahman.

            Riska terlihat kaget,

            "Yang benar lo, Man?! Gila!" kata Riska.

            "Banyak yang percaya bahwa dulu, Hitler tidak pernah lupa membolak-balik buku ini sebagai bacaan menjelang tidurnya. Napoleon bahkan dikatakan selalu menyimpan buku ini di bawah bantalnya. Sementara Stalin dan Lenin, mempelajari buku ini secara khusus di sebuah universitas di Rusia. Masih ada Musollini yang malah secara terang-terangan mengakui bahwa dia adalah pengikut ajaran Machiavelli dan sering mengutip buku ini dalam pidatonya" terang Rahman.

            Nana dan Riska terlihat tak percaya,

            "Yang bener, Man?!" tanya mereka serentak.

            Rahman menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

            "Bener. Aku ndak bohong"

            Nana tampak bergidik,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun