Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Yang penting kau tidak lupa membawa aspirinmu kan?" katanya lagi.

Ivan menjadi bertambah bingung,

"Aspirin?"

Erick menepuk pundak Ivan dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah prihatin. Ia kemudian menyembunyikan wajahnya di balik buku yang sengaja dibukanya.

Ivan menatap Erick, yang semakin menyembunyikan wajahnya di balik buku, kemudian kembali mengarahkan pandangannya pada Jaja. Jaja balas menatap Ivan sambil mengeluarkan suara seperti anjing yang sedang marah,

"Gggrrrrr..."

@@@

Kepala Riska muncul di pintu kelas dua. Riska melihat ke kiri dan ke kanan dengan wajah penuh perhitungan. Lalu Riska menatap ke arah belakangnya.

"Aman, Ay!" bisik Riska.

Dengan cepat, Riska keluar dari kelas 2 A disusul oleh Aya yang menutup kepalanya dengan taplak meja dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Mereka berjalan merayap di dinding menuju toilet. Aya begitu berusaha menyembunyikan wajahnya hingga ia terkadang menabrak orang, pintu atau jendela kelas lain.

@@@

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun