Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Selamat malam, Tuan Erick." jawab Harun balas tersenyum.

Harun lalu memberi hormat pada Ivan dan Erick dan berinsut mundur.

"Tunggu, Pak Harun!" panggil Ivan tiba-tiba.

Pak Harun berhenti dan menunduk penuh hormat,

"Saya, Yang Mulia Pangeran"

"Bisakah Bapak meminta dokter istana untuk menambah persediaan aspirinku?" tanya Ivan.

Harun menatap Ivan khawatir,

"Apa Yang Mulia Pangeran sedang tidak sehat? Apa maag Yang Mulia kambuh lagi?! Saya akan segera memanggil dokter istana." kata Harun cemas.

Ivan tersenyum menenangkan Harun,

"Jangan khawatir, Pak Harun. Aku sehat-sehat saja. Obat itu hanya untuk berjaga-jaga." jelas Ivan melirik Erick, yang balas menatapnya dengan senyum jenaka.

Harun tampak bingung menatap kedua pemuda itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun