Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Hehehe. Sorry, Jak" katanya.

Jaja tak henti menatapnya dengan ekspresi geram yang sama.

Ivan sementara itu sudah menaiki panggung dan Pak Kepsek menundukan kepala memberi hormat seraya menyalami Ivan. Ivan menjabat tangan Pak Kepsek dan tersenyum anggun. Pak Kepsek kemudian kembali menatap para murid,

"Nah anak-anak, Pangeran Ivan adalah murid baru yang tadi Bapak ceritakan" katanya masih dengan senyum kebapakan.  

Murid-murid cewek spontan menjerit histeris,

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Ivan sedikit kaget menatap hal itu.

Sedangkan murid-murid yang cowok, memberikan Ivan tatapan geram.

"Tenang!" teriak Pak Disiplin, membuat semua murid lansung diam seketika.

Pak Disiplin menghembuskan nafas dan tersenyum pada Pak Kepsek,

"Silahkan dilanjutkan Bapak Kepala Sekolah" katanya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun