Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sing sabar, Jak. Sampeyan mesti sabar. Anggap saja ini cobaan hidup. Syukuri apa yang sudah diberikan Allah. Anggap ini rahmat dan anugrah yang tidak terkira dari Allah yang diberikan buat hambanya. Mudah- mudahan ini bukan azab. Karena menurut pak ustad..."

Ucapan Supardi terhenti seketika saat melihat Jaja, yang masih gemetaran, memberikannya tatapan galak. Supardi langsung menutup mulutnya.

Sementara itu Erick dan Ivan berjalan mendekati kerumunun siswa yang ada di depan mading. Erick mendekati seorang siswa,

"Ada apa nih?" tanyanya.

Siswa itu menatap Erick lesu,

"Itu Senior, daftar murid terfavorit yang paling baru yang baru saja ditempel" jawab murid itu.

Erick menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal,

"Wah.. cepat juga. Aku tahu kalau daftar  itu akan diganti, tapi tidak menyangka kalau secepat ini" keluhnya menatap Ivan.

Ivan hanya tersenyum kecil mendengar ucapannya.

Erick menghela nafas pasrah,

"Yah apa boleh buat! Kelihatannya aku akan turun ke peringkat ke dua" katanya penuh percaya diri.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun