Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Erick tersentak kaget,

"Eh... iya, Yang Mulia. Saya akan menjaga dan membantu Yang Mulia Pangeran dengan baik." Erick lalu melirik Ivan dengan wajah geram, "Tuanku Yang Mulia jangan khawatir"

Ivan tersenyum kecil menikmati makanannya. Raja dan Ratu tersenyum lega. Erick tersenyum pada Raja dan Ratu sebelum kembali menundukan kepalanya dan menusuk makanannya dengan lesu.

@@@

Memey menatap Aya dengan wajah tak percaya,

"Pangeran itu sekolah di tempatmu?!" serunya kaget.

Aya mengangguk lesu.

"Astagaa! Ini artinya bencana! Gaswat! Benar-benar gaswat!" Memey menatap Aya dengan wajah tegang, "Apa pangeran itu mengenalimu?" tanyanya.

Aya menggeleng lesu,

"Nggak tahu, Mbak. Seharian ini Aya mendekam terus dalam kelas. Ndak mau keluar. Takut ketemu ama pangeran itu. Kalaupun ke toilet harus pake nyamar segala" keluh Aya.

"Sampai kapan kamu bisa menghindar, Dek?! Bisa-bisa hidupmu ndak bakalan tenang sekolah di sana" kata Memey prihatin.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun