Jatinegara , Jakarta, Minggu 12 Januari 1958
Di sebuah  belakang sebuah rumah besar, di kawasan Jatinegara, Hardja Ardiwiraja, Berty, Van Ham dan Surya baru saja menyantap sate kambing dan sup kambing serta nasi.
"Siapa perwira yang datang itu? Kabarnya orangnya Letkol Ahmad Husein. Â Dia kontak dengan perwira Siliwangi. Entah mengapa dia ikut campur," ucap Van Ham.
"Kebetulan," ujar Berti. "Sekarang mungkin sudah pulang."
"Dia jago menembak," puji Surya. "Dalam berapa detik anak buah aku terkapar dibuatnya."
"Sebentar mereka akan saling berhadapan. Â Kalian bisa memanfaatkan kondisi ini jika PRRI dan Permesta jadi melawan pusat."
"Senjata untuk kami sudah siap? Stengun?" kata Van Ham.
Berty mengangguk. Lalu dia memanggil rekannya membawa empat pucuk sten.
"Kalian akan ikut truk pembawa barang milik aku lewat jalur Purwakarta menganggkut ternak ayam  ke Selatan.  Nggak akan digeledah. Tetapi tahan bau ayam, kan?"
Van Ham tertawa (Bersambung)
Irvan Sjafari