Daus terkekeh. "Aku cerita soal keberanian perempuan Aceh, Cut Meutiah, Cut Nyak Dien, Laksamana Keumalahayati....sering sih."
"Hadeew, dia bakal lebih tomboi dari Widy," kata Abah.
Widy, Syafri mandi. Sementara Kinan masih makan. Â Setelah mereka selesai mandi, Kinan dengan bersiul bangga ke kamar mandi.
"Bagaimana pun juga Kinan pahlawannya, dia cerita kepada Sofyan anak buahnya Letkol Husein yang entah mengapa ada di Bandung. Dia punya agenda dengan perwira tinggi Siliwangi entah apa, mudah-mudahan tidak terkait melawan Sukarno," tutur Syafri.
"Bratamanggala, maksud anjeun?" ujar Herlanda. "Sofyan langsung pulang diantar anak-anak ke stasiun. Dia naik kapal ke Padang."
"Apa pun, paman saya yang menghubungi Siliwangi lalu dikasih akses ke Garut, langsung Kang Herlanda dapat kabar?"
"Sayang Van Ham gesit."
"Apa benar yang bantu dia pedagang senjata di Jakarta, Berti, rekannya Hardja," kata Syafri. "Tapi tidak ada bukti."
Ambu hanya tersenyum walau dia khawatir. "Widy maupun Kinan tidak suka dongeng Cynderella atau Putri Salju. Mereka nggak mau main boneka. Waktu Herlanda jadi tentara mereka suka main pestol-pestolan."
"Teman-teman kamu lain di mana?" tanya Abah.
"Sudah pulang ke tempat masing-masing. Yang jelas Mama Suzzane marah besar pada suaminya," jelas Angga. :Berpergian pada saat yang gawat."